Page 53 - UrbanIcon - Meja Communication
P. 53
Main Feature
MACAN IS OPENING SOON!
MACAN satu ini tak perlu ditakuti. Justru, Anda
harus coba mengunjunginya. MACAN yang
merupakan akronim dari Museum of Modern and
Contemporary Art in Nusantara dibuka pada
7 November. Berlokasi di Jakarta Barat, museum
ini akan memuaskan visual Anda dengan karya-
karya menarik dan unik.
Museum yang didirikan oleh kolektor seni
ternama Haryanto Adikoesoemo ini akan me-
nampilkan sekitar 800 koleksi. Berbagai karya
dari maestro seni Indonesia dan seniman manca-
negara, seperti dari Eropa, Amerika Utara, Cina,
kerap dikunjungi untuk menemukan mural yang dan wilayah Asia lainnya, akan memuaskan
apik adalah RPTRA Kalijodo di Jakarta yang dahaga Anda pada karya seni. Nama-nama
baru beberapa waktu ini selesai dibangun atau seni man besar, seperti Raden Saleh, Affandi,
Robert Rauschenberg, Andy Warhol, Jean Michel
kawas an Jalan Siliwangi di Bandung. Cara-cara Basquiat, dan Antoni Tapies, akan banyak ditemui
seperti ini selaras dengan konsep urban art yang dalam koleksi MACAN.
memangkas jarak antara seni dan penikmatnya. Tidak saja untuk penikmat seni, MACAN
Seni jadi lebih mudah dijangkau dan dinikmati juga memberi prospek yang baik untuk para
siapa saja. profesional di bidang seni. Rencananya, MACAN
akan memiliki program pengembangan untuk
BanyaK menDapat KritiK seniman, kurator, dan profesi lainnya di bidang
Meski terlihat asyik, seni yang berkembang dari seni rupa.
budaya pop ternyata banyak mendapat kritik.
Penikmatnya pun demikian. Terlalu di permukaan
atau sekadar gaya-gayaan, katanya. Generasi
Teks: Nuriyah Amalia | Foto: 123rf, ArtJog, RRRec Fest (Agung Hartamurti), MACAN, salihara.org
terkini dianggap melihat seni dari sudut pandang
yang terbatas saja. Padahal, masih banyak
masyarakat urban slash generasi milenial yang
terlibat dengan acara-acara seni yang “dalam”.
Buktinya, gelaran yang dilangsungkan Komunitas
Salihara seperti lokakarya dan bincang-bincang
sastra selalu menemukan penikmatnya. Pun,
komunitas Malam Puisi yang awalnya dibentuk di
Bali berhasil menggaet penggemar di kota-kota
besar lain, seperti Jakarta dan Bogor.
Pengunjung di pameran seni seperti Art Jog
atau Art Stage pun tidak melulu datang untuk
update Instagram. Banyak pengunjung yang
terlibat dalam diskusi seni helatan akbar ini. Art
Jog memiliki mata acara “Meet The Artist” yang
memungkinkan pengunjung memahami proses
kreatif sang seniman, sementara Art Stage
me miliki ragam talkshow hingga FGD untuk
berbincang tentang seni.
Nah, bila sudah begini, baik untuk berkatarsis
dengan seni ataupun berusaha menyelami seni
itu sendiri, itu soal preferensi. Tak ada yang
saling mengalahkan. Banyaknya variasi kegiatan
seni yang berlangsung justru jadi pertanda
positif bahwa hubungan masyarakat urban
dengan kesenian kian lekat dan dekat. Patut
diapresiasi, bukan?
53
Vol.7 | 2017
50-53 Main Feature.indd 53 10/25/17 5:52 PM