Page 47 - UrbanIcon - Meja Communication
P. 47
ArtWork
true HAppiness
Bertahun-tahun berkarier sebagai musisi, baru di seni lukislah ia
menemukan kebebasan berkarya. Kreasinya mulai banyak meramaikan
ruang seni. Namanya pun mulai diperhitungkan.
Abenk Alter
ejak kecil, Abenk Alter memang sudah
smempunyai passion yang besar terhadap
dunia seni—apa pun bentuknya. Pada 2012, ia
mengambil langkah berani untuk mengawali
karier sebagai pelukis. Pilihan tersebut bukan
tanpa alasan. Abenk mengaku jatuh cinta
terhadap dunia lukis karena di situlah ia
menemu kan kebebasan berkarya yang se
sungguhnya. Lewat serangkaian observasi,
termasuk melihat karya lukis orang lain atau
menggali perasaan dan pikiran sendiri, ia pun
mulai mengeksplorasi ide.
Gaya melukis Abenk bisa dibilang abstrak.
Namun kalau menurut versinya sendiri, ia me
nyebut gaya melukisnya sebagai karya ilustratif
imajinatif. Gaya itu sedikit banyak terpengaruh
oleh senimanseniman yang selama ini menjadi
acuannya, seperti Picasso dan Jean Dubuffet.
Pun karyakarya seniman besar itu sebenarnya
baru benarbenar Abenk lihat dan akrabi setelah
ia menemukan gaya visualnya sendiri.
Kini, karyakarya Abenk tidak hanya dapat
kita nikmati di Ruci Artspace yang menjadi
wadah representatif resminya, melainkan pula
di pameran. Beberapa pameran yang pernah
memajang karyanya antara lain “Rest Area” di
Galeri Nasional dan Bazzar Art Jakarta. Ada juga
proyek pameran kolaboratif yang ia bikin dan
kurasi sendiri, yaitu #PlayinProgress yang tampil
di Plaza Indonesia.
Dalam panggung yang berbeda, karya Abenk
juga dapat kita nikmati. Contohnya dalam
film Filosofi Kopi 2 dan di koleksi baju hasil
kolaborasi dengan Cotton Ink.
Bagi mereka yang ingin menjadikan passion
sebagai profesi, Abenk hanya bilang: “percaya
kata hati”. Karena baginya, dengan mengikuti
Teks: Fifi Juliana Jelita terkuat dari diri kita sebagai manusia.
kata hati, kita bisa menjadi versi terbaik dan
@abenkalter
47
Vol.7 | 2017
47 Artwork.indd 47 10/25/17 3:30 PM