Page 50 - JD-ID
P. 50
Spotlight
Aku bergabung ke JD.ID karena konsepnya Bulan September 2015, aku baru memutuskan
unik. E-commerce berkonsep stockist, interview di JD.ID ketika bahkan website-
tapi barang-barangnya elektronik. Ini nya belum ada. Waktu itu di halaman
membuat aku punya tantangan membangun pembukanya cuma tertera “nantikan
kepercayaan ketika orang di akhir 2015 website kami”. Hanya saja, saat itu aku
masih terbiasa membeli barang elektronik diyakinkan atasan bahwa perusahaan ini
di toko. Terlebih lagi, JD.ID waktu itu akan berkembang, dan akhirnya memang
masih serba manual dan belum punya pesat. Ekspansi kita jadi lebih besar, demikian
sistem secanggih sekarang. Tapi aku pula dengan revenue. Seiring itu, segala
belajar terutama sama bos pertamaku sesuatunya menjadi complicated tetapi juga
yang selalu menekankan kalau segala challenging. Jadi kita pun mesti punya solusi.
sesuatu mesti dicoba dulu dan pasti bisa. Misalnya, kalau sesuatu ternyata enggak
Hasilnya, kemarin aku disuruh cuti karena sesuai prinsip, maka aku coba komunikasikan
targetku tembus 400 persen. Hi-hi-hi. Terus ke atasan apakah bisa di-adjust atau pakai
mencoba menjadi bekalku, selain jujur yang prinsip yang sebelumnya. Satu prinsip
artinya berterus terang. Jujur juga bisa penting lainnya bagiku adalah menyesuaikan
berarti apa adanya, seperti idolaku, Menteri diri pada tugas-tugas baru yang baru
Kelautan Ibu Susi Pudjiastuti. Nggak ada diberikan. Tentu saja pula, integritas dan
yang ditutup-tutupin. Selain jujur, jangan kejujuran, memegang amanah, apalagi aku
pernah putus asa. Ini pesan khususku untuk bekerja di Warehouse yang di dalamnya
para perempuan di JD.ID. Buktinya, JD.ID terdapat banyak barang. Harapanku, di hari
semakin berkembang di hari jadinya yang jadi ke-3 ini, JD.ID bisa lebih baik, satu sama
ke-3 ini. Yah, semoga JD.ID semakin sukses lain lebih membaur secara budaya, dan
di industri e-commerce Indonesia. tentunya semakin sejahtera.
JDMAGZ · APRIL 2019
13