Page 4 - Orthopaedi - Meja Communication
P. 4
04 PROFIL
memiliki inovasi dan terkadang lebih tajam melihat
visi misi ke depan. Jadi saya ingin melibatkan mereka
lebih jauh lagi di organisasi.
Dr. Adib: Iklim di dunia kedokteran sangatlah
progresif dan generasi muda itu juga terkenal
progresif. Kita ingin PABOI lebih responsif lagi dan
cepat tanggap pada segala permasalahan sehingga
setiap masalah dapat langsung diakomodasi.
Kira-kira, apa yang menjadi tantangan terberat
menjabat sebagai Ketua PABOI?
Prof. Zairin: Negosiasi dengan pemerintah.
dr. moh. adib Khumaidi, spot Dr. Adib: Selaku orthopaed pastinya kita memiliki
standar profesional: standar kompetensi, standar
pendidikan, dan standar pelayanan. Namun semua
Mengapa Profesor menyebut hal di atas menjadi itu tidak ada artinya ketika regulator (pemerintah)
suatu yang urgent? tidak dapat mengakomodasi dan melihat
Prof. Zairin: Karena permasalahan organisasi kepentingan orthopaed.
sudah berlangsung cukup lama dan harus
diselesaikan dalam waktu dekat. Untuk Prof Zairin: Dalam pelayanan orthopaedi, yang
mengatasinya, selain melibatkan anggota, dijunjung adalah patients safety & patients satisf ed.
saya rasa sudah saatnya kita melibatkan Akan tetapi terkadang target patients safety &
CEO profesional, dokter umum, Departemen patients satisf ed tercapai namun tidak dengan
Kesehatan, dan scientif c expert guna membuat orthopaed satisf ed.
PNPK. Target saya dalam waktu tiga bulan
PNPK sudah selesai. PABOI juga harus Dr. Adib: Tidak satisf ed dalam hal kesejahteraan,
membuat rencana strategis (renstra) jangka penghargaan, dan reward kepada dokter sebagai
panjang dan pendek. Secara garis besar, saya pelaksana. Terkadang situasi membuat kami selaku
ingin PABOI dibuat profesional, ada target, operator melakukan standar pelayanan minimal.
sehingga ke depannya PABOI menjadi organisasi Padahal, kita inginnya ada standar pelayanan yang
yang modern. semaksimal mungkin untuk masyarakat. Hal ini
kerap menimbulkan risiko medik yang ujungnya bisa
Mengapa harus melibatkan CEO yang nota bene masuk ke dalam sengketa medik.
“orang luar”?
Prof. Zairin: Banyak juga di antara anggota Tampaknya hal ini sangat penting bagi agenda
PABOI yang peduli dengan organisasi. Hanya kepemimpinan Prof. Zairin.
saja jumlah dan dari sisi lokasinya mungkin Prof. Zairin: Tentu saja, karena ada kendali mutu
terbatas. Hal ini semakin menantang karena yang secara profesional kami pegang. Ada prosedur
para orthopaed juga disibukkan dengan minimal standar operasional yang tidak bisa
pendidikan dan pelayanan. Oleh karena itu, kita dilanggar, sekali dilanggar akan muncul masalah. Jadi
membutuhkan CEO yang dapat “mengurus tidak bisa pakai istilah “kalau bisa pakai yang murah,
organisasi secara intensif” misalnya saja untuk pakai yang murah saja”.
mengikuti rapat dan networking hingga ke
luar negeri. Dr. Adib: Prioritasnya adalah advokasi terhadap isi-
isu nasional dan kita butuh “orang-orang tertentu”.
Dr. Adib: Pendelegasian tugas seperti ini sudah Satu usulan yang bisa dilakukan adalah mendorong
biasa dilakukan di luar negeri. Biasanya, yang semakin banyaknya orthopaed yang ikut berjuang di
hadir di pertemuan internasional bukan dari pemerintahan, pendidikan, manajemen rumah sakit,
kalangan orthopaed, namun CEO-nya. Dia bahkan DPR.
merupakan tenaga profesional yang mengerti
seluk beluk orthopaedi. Dengan adanya Tak terasa waktu bergulir begitu cepat, kami pun
keterlibatan CEO yang profesional, diharapkan harus menutup perbincangan dengan Prof. Zairin dan
kita tidak “no action talk only,” kita selalu Dr. Adib. Namun perbincangan ini mendatangkan
bisa “action”. kesimpulan, bahwa masa kepemimpinan baru ini
berfokus untuk mengembalikan martabat profesi
Hal baru apa yang menjadi highlight di masa bedah orthopaedi dan meningkatkan kesejahteraan
kepemimpinan Profesor kali ini? para orthopaed di bawah naungan PABOI. Tujuan
Prof. Zairin: Saya ingin lebih melibatkan generasi itu diawali dengan membentuk organisasi yang lebih
muda. Mereka tidak bisa diremehkan, mereka profesional dan modern lagi.
ŏ ŏ ŏđŏŏ ŏ ŏĂĀāć
16978526_BULETIN ORTHOPEDI INDONESIA ED.3_T-4